Hari pertama sekolah pasca libur tahun baru, Santri di Pondok Pesantren Nurus Sholehin Kota Banjarmasin terpaksa belajar di Teras Masjid dan Pos Kesehatan Kelurahan Basirih Selatan.
Hal ini lantaran bangunan Pondok Pesantren yang ada 12 ruangan tersebut, ambruk usai diterjang angin kencang beberapa waktu lalu.

Kegiatan belajar mengajar yang ditempatkan di dua lokasi sementara ini, dilaksanakan tanpa kursi sehingga santri dan pengajar sama-sama lesehan.
“Kemungkinan aktivitas belajar mengajar disini berlangsung hingga bangunan sekolah selesai dibenahi,”ucap salah satu pengajar,Hafifah,Senin(9/1/2023).
Dikatakannya, Pondok Pesantren Nurus Sholehin sebenarnya memiliki bangunan lama, namun karena berada di daerah rawa dan lantainya rendah, bangunan juga tidak dapat dimanfaatkan karena terendam air.
“Karena itulah beberapa bulan lalu seluruh aktivitas sekolah dipindahkan ke bangunan baru meski masih dalam tahap penyelesaian. Namun kenyataan bangunan baru itu ambruk diterjang angin kencang,”ungkapnya.
Sementara, seorang santri yang mengikuti pelajaran di Pos Kesehatan Kelurahan, Mulia mengaku bahwa selain kondisi belajar yang terpaksa harus dilakukan dengan lesehan, jarak tempuh ke tempat belajar mengajar sementara ini juga tergolong jauh.
“Jaraknya tambah jauh dari sekolah sebelumnya,terpaksa jalan kaki lagi. Ditambah lagi tidak ada meja kursi, semuanya rusak saat bangunan sekolah ambruk.Semoga sekolahnya cepat dibangun,”harapnya.