Riceknews.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Selatan (Kalsel) mendorong Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tidak menerima Bantuan Operasional Sekolah Kinerja (BOS Kin) untuk tetap dapat melaksanakan mata pelajaran (Mapel) pilihan Coding dan Kecerdasan Artifisial (KKA).
Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Bidang SMA Disdikbud Kalsel, Gusti Musriadi, menjelaskan bahwa sekolah yang tidak menerima BOS Kin bisa mengintegrasikan Mapel KKA ke dalam pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
“Jadi kalau sekolah penerima BOS Kin bisa menggunakan anggarannya agar para guru bisa ikut pelatihan Mapel KKA ini. Bagi SMA lain tetap bisa menerapkan Mapel KKA ini dengan syarat empat ratus siswa lebih,” kata Gusti, Kamis (31/7/2025).
Menurut Gusti, penerapan Mapel KKA masih bersifat bertahap dan belum wajib. Hal ini disesuaikan dengan kesiapan guru, siswa, serta sarana dan prasarana sekolah.
Hanya 92 dari sekitar 210 sekolah yang menerima BOS Kin. Dana BOS Kin ini akan dialokasikan sekolah untuk mengikuti pelatihan dari Hasnur Centre.
“Sesuai Permendikbudristek Nomor 13 Tahun 2025, sekolah akan menerapkan Mapel KKA tahun ini dengan fokus meningkatkan kualitas SDM,” tambahnya.
Gusti juga menegaskan bahwa pelaksanaan KKA tidak hanya menekankan kemampuan teknis, tetapi juga pada etika dan tanggung jawab digital.
“Anak-anak harus diajarkan menggunakan teknologi secara bijak. Ini bukan hanya tentang coding, tapi juga membentuk karakter dan kesadaran etis,” pungkasnya.
Pewarta: Haris Pranata
Editor: Hendra Lianor