Riceknews.Id – Sebanyak 125 kafilah memeriahkan Pawai Hijriah dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah di Kabupaten Banjar, Sabtu (28/6/2025) pagi.

Total 5.000 peserta yang terdiri dari santri dan 500 pendamping ikut serta dalam kegiatan yang dilepas langsung oleh Bupati Banjar, H Saidi Mansyur, di halaman Kantor Bupati Banjar.

Peserta pawai berasal dari berbagai unit TK/TPA di bawah naungan BKPRMI Kabupaten Banjar serta Yayasan Al Banjari. Semangat dan keceriaan terpancar jelas dari seluruh peserta.

Beberapa di antaranya bahkan mengalungkan bunga melati kepada Bupati Saidi Mansyur dan Ketua TP PKK Hj Nurgita Tiyas sebagai tanda penghormatan dan kegembiraan.

Perkuat Visi MANIS dan Lestarikan Budaya Religi

Sinoman Hadrah juga turut meramaikan Pawai Hijriah, Sabtu (28/6/2025). foto-RSB

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Banjar, Irwan Jaya, menjelaskan bahwa pawai tahun ini mengusung tema “Kita Bersihkan Jiwa, Perkuat Takwa”.

Tema ini mencerminkan tujuan kegiatan untuk memeriahkan Tahun Baru Islam sekaligus mewujudkan pelaksanaan kegiatan kebudayaan bernuansa religi sebagai bagian dari target kinerja utama daerah.

“Tujuan lainnya adalah merealisasikan visi dan misi MANIS (Maju, Mandiri, Agamis) yang menjadi landasan pembangunan Kabupaten Banjar, khususnya dalam aspek keagamaan,” ujar Irwan.

Rute pawai dimulai dari halaman Kantor Bupati Banjar, menyusuri ruas kiri Jalan A Yani hingga ke perempatan lampu merah, kemudian Jalan Keraton, Pangeran Abdurrahman, Batuah, dan berakhir kembali di halaman kantor bupati.

Irwan menambahkan, peserta terbaik akan mendapatkan hadiah berupa trofi, piagam penghargaan, serta uang pembinaan dengan total hadiah mencapai Rp15 juta.

Pawai Hijriah Bukan Sekadar Arak-arakan

Bupati Banjar H Saidi Mansyur melepas peserta Pawai Hijriah di halaman kantor Bupati Banjar, Martapura, Sabtu (28/6/2025). foto-RSB.

Sementara itu, Bupati Banjar H Saidi Mansyur menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menjaga dan melestarikan budaya religius yang telah mengakar kuat di masyarakat Banjar.

“Pawai ini bukan sekadar arak-arakan, tetapi juga menjadi ruang ekspresi dan kreativitas anak-anak melalui lantunan syiar Islami, sholawatan, maulidan, serta musik Islami seperti rebana,” ungkap Saidi.

Ia menegaskan, di tengah kemajuan teknologi, penting bagi masyarakat untuk tetap mempertahankan nilai-nilai keislaman dan budaya lokal sebagai identitas Kabupaten Banjar.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh para asisten, staf ahli, kepala SKPD, serta tamu undangan lainnya.

Pewarta: Hendra

Share.
Leave A Reply Cancel Reply
Exit mobile version