Korban inisial A (34) asal Binuang diduga jual emas palsu yang ternyata asli berujung jadi korban amukan massa. Hal ini terjadi di Pertokoan Cahaya Bumi Selamat (CBS) Martapura, Kabupaten Banjar, Selasa (29/10/2024) sore.
Nyatanya, emas itu memang dibeli A dengan nota tahun 2022 harga Rp 750 ribu pergram di Banjarmasin dengan bukti surat dari pegadaian.
Sialnya, A saat diamuk massa malah kehilangan uang tunai sekitar Rp 5 juta, 3 kartu ATM, kartu lain, dan 1 ponsel miliknya.
Kapolsek Martapura, AKP Mardiyono menjabarkan kronologi kejadian saat A hendak menjual emas miliknya di Banjarmasin.
Di Banjarmasin, ia gagal menjual emasnya dalam kesepakatan harga dan memutuskan pulang. Di sini, A membuang nota pembelian emasnya.
Dalam perjalanan pulang, A berhenti di sebuah toko emas Martapura untuk pematrian emasnya.
A dihampiri seorang pria berinisial HA. Ia mengaku sebagai calo dan ingin membeli emasnya dengan diuji dulu oleh “bos” nya HA.
Kemudian emas itu diserahkan ke bos HA, dan dipotong guna memastikan keasliannya.
Setelah emas dipotong, HA menyatakan bahwa emas tersebut palsu, hal ini memicu kemarahan A dan adu mulut pun tak terhindarkan.
Teriakan “penjual emas palsu” dari HA mengundang perhatian warga sekitar yang langsung berkerumun dan mulai mengeroyok A.
“Atas peristiwa ini, korban tidak terima dan mengadukan kejadian tersebut ke Polsek Martapura,” ungkap AKP Mardiyono.
Saat ini, pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan dan berusaha mengidentifikasi pelaku pengeroyokan.
Pewarta: Haris Pranata