Riceknews.id – Lahan pertanian terdampak perubahan iklim berupa banjir di Kabupaten Banjar, Kalsel, terancam semakin meluas, seiring berlangsungnya musim hujan.
Kepala Bidang Pengendalian dan Penanggulangan Bencana (P2B) Dinas Pertanian (Distan) Banjar, Imelda Rosanty, mengatakan pihaknya saat ini terus mendata jumlah sawah yang terdampak banjir.
“Peningkatan jumlah lahan yang terdampak banjir ini bersifat akumulatif dan masih dalam pengembangan data,” kata Imelda, Rabu (22/1/2025).
Imelda menjelaskan bahwa dampak banjir terhadap lahan pertanian periode tanam Oktober – Maret (Okmar) 2024 – 2025 terbilang lebih sedikit jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Hal ini karena seiring meningkatnya kesadaran para petani terhadap perubahan iklim cuaca.
“Sehingga saat ini terjadi perubahan pola tanam akibat dampak banjir,” tutur Imelda.
Data teranyar, 21 Januari 2025, Distan mencatat seluas 8.231 hektare lahan pertanian terdampak banjir se-Kabupaten Banjar
Dari 8.231 hektare lahan tersebut, 140 hektare tanaman padi yang terdampak, dan 138 hektar mengalami kerusakan total atau puso tanaman padi. Adapun yang masih semai, sebanyak 12.568 kilo gram yang terdampak banjir.
Hingga saat ini, Distan Banjar belum dapat memberikan bantuan stimulan benih untuk para petani yang lahannya terdampak banjir bahkan puso.
“Karena pengembangan data masih terus berlangsung, kami berencana memberikan stimulan benih kepada para petani yang lahannya terdampak setelah musim hujan berakhir,” terang Imelda.
Pewarta: Haris Pranata
Editor: Hendra