Riceknews.Id – Penanggulangan penyakit Tuberkolosis (TBC) di Kabupaten Banjar masih di bawah standar nasional. Bupati Banjar, Saidi Mansyur, mengatakan pemerintah bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas penanggulangan penyakit TBC saat ini.

Dalam Pertemuan Pembentukan Tim Percepatan Penanggulangan TBC di Hotel Rodhita Banjarbaru itu, Saidi mengatakan stakeholder perlu bekerjasama dalam meningkatkan target penemuan kasus TBC di masyarakat.

“Serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan standar Kabupaten Banjar dengan upaya maksimal mendapatkan hasil baik. Supaya masyarakat tetap sehat, produktif, dan berdaya saing,” kata Saidi, Senin (2/12/2024) pagi.

Kemudian Saidi memaparkan tentang Penanggulangan TBC serta penetapan target dan strategi nasional eliminasi TBC 2030 di Indonesia. Sebab, TBC masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang sangat serius di Indonesia.

“Berdasarkan data Global TB Report 2023, Indonesia menempati posisi kedua dengan jumlah kasus TBC terbanyak di dunia, setelah India. Setiap tahun, diperkirakan terdapat 1.060.000 kasus TBC dan 134 ribu kematian akibat TBC di Indonesia,” paparnya.

Ia melanjutkan, penanganan TBC merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau quick win dari pusat, salah satunya dengan skrining.

“Maka dari itu Kementerian Kesehatan akan meningkatkan deteksi terhadap pasien TBC. Saya berharap Kabupaten Banjar dapat mengejar target,” terangnya.

Lantas, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjar, Yasna Khairina mengungkapkan capaian indikator penanggulangan penyakit TBC di Kabupaten Banjar 2024 masih di bawah standar nasional.

Data capaian target tersebut dari 10.001 orang, baru mencapai 8.379 atau 83,38 persen dari 100 persen.

“Stakeholder Kabupaten Banjar melalui tim akan dapat berperan optimal dan melakukan langkah efektif dengan strategi tepat dan jelas,” ungkap Yasna.

Pewarta: Haris Pranata
Editor: Hendra

Share.
Leave A Reply Cancel Reply
Exit mobile version