Saat kunjungan kerja ke Bogor, kandidat calon wakil bupati yang juga anggota DPRD Banjar, H Muhammad Iqbal Pahroli, menyempatkan mampir bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Al-Falak serta dan ziarah ke makam pendiri Pesantren Al-Falak, KH Tubagus Muhammad Falak bin KH Tubagus Abbas atau sering dipanggil Mama Falak pada masanya.

Pada kesempatan itu, H Ibank sapaan akrabnya juga menemui cucu KH Falak, Tubagus Asep Maulana atau kerap disapa Abah Asep. “Kami berbincang santai tentang perjuangan para ulama terdahulu dalam membela negara dan usaha menyebarkan syiar Islam di nusantara,” ujar H Ibank.

KH Tubagus Muhammad Falak atau Mama Falak turut andil dalam peningkatan syiar dan sering memberi nasehat, banyak tokoh yang mengaji dan mengambil ilmunya. Di antaranya adalah presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno, kerap mengunjungi Mama Falak membicarakan perjuangan dan kenegaraan.

Tokoh ulama kelahiran Banten tersebut menjadi salah satu penggerak roda Islam di bumi Nusantara yang mendirikan pondok pesantren di kawasan Pagentongan, Kota Bogor yang sudah berjuang menegakkan panji Islam sejak zaman penjajahan Belanda dan Jepang.

Selain alim dalam berbagai keilmuan, KH Tubagus Falak juga seorang pengamal tarekat. Banyak orang mengenalnya sebagai Mursyid Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah dan banyak melahirkan ulama ulama besar di Nusantara.

Nama masa kecil KH Tubagus Muhammad Falak adalah Tubagus Muhammad, tetapi ada juga yang mengatakan nama kecil beliau adalah Abdul Halim kemudian diubah menjadi Abdul Haris. Sedangkan gelar Falak diberikan oleh gurunya Syekh Sayyid Afandi Turqi, pada saat beliau mempelajari ilmu falak (astronomi) di Mekkah.

Sejak kecil beliau diasuh oleh ayahanya KH Tubagus Abbas dan ibunnya Ratu Quraysin. Ayahnya sendiri adalah keturunan keluarga kesultanan Banten, silsilah dari Syaikh Syarif Hidayatullah, sedangkan ibunya ratu Quraysin merupakan keturunan dari Sultan Banten.

Semasa hidupnya, KH Falak dikenal sebagai seorang yang dermawan, banyak orang yang datang untuk meminta tolong dan beliau selalu memberikan pertolongan kepada orang-orang yang meminta pertolongan.

“Beliau salah satu ulama yang menginspirasi ulun menjalankan program Jumat Berkah, juga program Arba Berkah yang dapat terlaksana dengan berbagi makan kepada PKL,” ungkap Ibank yang juga kader Gerindra.

Pesan dari Abah Asep, cucu Kyai Falak, ia ingin Kabupaten Banjar dapat menjadikan contoh perjalanan para tokoh, ulama, dan ahli politik yang ikhlas untuk kemajuan daerah.

“Beliau juga meminta agar saya terus menjalankan program – program berkah yang sudah saya jalankan selama ini, dan sebagai contoh untuk kepala daerah yang akan datang,” imbuhnya.

“Semoga kita dapat mengikuti jejak dan langkah para ulama terdahulu yaitu menjadi manusia yang bermanfaat bagi agama, masyarakat, daerah, bangsa dan negara untuk meraih ridha Allah SWT dan syafaat Nabi Muhammad SAW,” harapnya.

Share.
Leave A Reply Cancel Reply
Exit mobile version