Stok Pupuk Subsidi dari alokasi yang ada di Kalimantan Selatan, diperhitungkan mencukupi hingga akhir tahun 2022.
Hal ini diungkapkan Vice President Penjualan Wilayah V Kalimantan PT. Pupuk Indonesia, Roh Eddy Andri Wismono, Senin (28/11/2022).
Menurutnya, pupuk subsidi yang ada dua jenis yakni Urea dan NPK, stoknya saat ini melebih rata-rata realisasi penyaluran, meski ada perubahan alokasi sebanyak dua kali pada tahun ini.
Untuk pupuk jenis urea misalnya, stok yang ada saat ini masih melebihi dua kali lipat dari serapan pada bulan kemarin yakni sekitar 3.000 ton.
“Dengan adanya alokasi yang paling baru, serapan pupuk urea subsidi di Kalimantan Selatan saat ini sejumlah 80% dengan sisa sekitar 6.100 ton, Jadi untuk pupuk urea ini diperkirakan cukup alokasinya,” ungkap Eddy Andri.
Lanjut untuk pupuk jenis NPK, Eddy Andri juga mengatakan bahwa stok yang ada, jumlahnya masih melebihi realisasi penyaluran terbaru, atau pada November ini.
Untuk Pupuk NPK Sisanya 3700 ton, sementara realisasi November hingga saat ini sekitar 3000 ton. Jadi, hingga akhir tahun nanti diperkirakan stok yang ada cukup atau pas dan bahkan terserap 100 persen.
Roh Eddy Andri Wismono – Vice President Penjualan Wilayah V Kalimantan PT. Pupuk Indonesia
Sementara pantauan di toko penjual pupuk, seperti yang ada di Jl. A. Yani KM. 2 Banjarmasin, pasokan dan harga pupuk non subsidi masih tergolong stabil.
“Pasokan stabil aja meski ada beberapa merek yang saat ini kosong, untuk harga tidak ada kenaikan, seperti jenis NPK yang masih diharga Rp19 ribu,” pungkas seorang pedagang, Untung.
Untuk diketahui dari Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022, pupuk yang disubsidi hanya dua jenis, yakni Urea dan Nitrogen Phosphat Kalium (NPK).
Adapun komoditas yang menerima pupuk subsidi, dari 70 menjadi 9, yakni padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao rakyat dan kopi rakyat.