Riceknews.Id – Harga gas elpiji subsidi 3 kilogram atau “gas melon” melonjak drastis di dua desa di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Sejak sepekan terakhir, harga jual di tingkat pengecer dilaporkan jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp19.000, kini mencapai Rp60.000 per tabung di eceran, Senin (7/7/2025).
Warga Desa Dirgahayu dan Desa Semayap menjadi pihak yang paling merasakan dampaknya, mengingat mereka sangat bergantung pada gas subsidi tersebut. Kedua desa yang berdekatan ini mengalami kelangkaan gas melon dengan harga wajar.
Icha (26), seorang ibu rumah tangga dari Desa Dirgahayu, mengeluh harga gas 3 kg di warung kecil tak masuk akal. “Kasihan masyarakat. Tidak semua mampu beli gas melon Rp50.000, apalagi sampai Rp60.000. Kalau kosong masih kami maklumi, tapi ini karena permainan harga, kami sangat dirugikan,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Syamsul Ahmad (39), pedagang pentol keliling asal Desa Semayap. “Beli di pangkalan memang lebih murah, tapi itu cuma untuk warga terdaftar. Kami yang tidak terdaftar terpaksa beli di pengecer dengan harga mahal. Ini sangat membebani, apalagi kami hidup pas-pasan,” keluhnya.
Masyarakat berharap pihak berwenang segera mengawasi dan menertibkan oknum pengecer yang mengambil keuntungan pribadi. Selain itu, warga juga meminta transparansi dan perluasan akses agar bisa mendapatkan gas subsidi langsung dari pangkalan.
Hingga berita ini diterbitkan, pemerintah dinas terkait dan Pertamina belum memberikan keterangan resmi terkait permasalahan ini.