Banjarbaru menjadi sebuah ibukota Provinsi Kalsel yang menawarkan beragam pilihan, termasuk di sisi kekayaan kuliner, dari yang modern sampai tradisional.
Di Banjarbaru, western food, oriental food, Arabic food, sampai beberapa makanan zaman padatuan, cukup mudah untuk ditemui.
Salah satunya adalah menu masakan Mandai yang disediakan di Cafe Teras7. Terletak di Jalan Delima, Banjarbaru Kota (depan percetakan benawa).
Ada dua menu nasi Mandai yang disediakan dengan berbagai varian. Soal harga, dipastikan sangat ramah kantong.
Muhammad adalah Koki yang memasak menu nasi Mandai di Cafe Teras7. Ia menerangkan, ada menu nasi Mandai yang disediakan pertama nasi Mandai ayam/dadar telur Lamak, dan Nasi Mandai Ayam/Intalu Tanak.

“Kalau nasi Mandai ayam/dadar Lamak, nasi lemak yang diberi Mandai goreng, dengan pilihan lauk ayam goreng atau telur dadar dengan toping sepat kering, dan sambal Mandai,” terangnya.
Sedangkan kalau Nasi Mandai Ayam Tanak, kata Muhammad, nasi lemak yang diberi kuah santan dengan rempah tradisional yang diisi dengan Mandai dan ayam atau telur, plus sambal Mandai dan toping sepat kering.
“Kita open order untuk menu nasi Mandai mulai jam 5 sore sampai jam 10 malam, silahkan datang, dan nikmati menu khas Banjar ditempat kami,” ucapnya.
Sedangkan bagi pelanggan yang sudah memesan nasi Mandai dan ingin membawa pulang sambal mandainya, cukup mengeluarkan uang 23 ribu rupiah dapat satu botol.
Adanya menu nasi Mandai di Cafe Teras7 ini disambut hangat oleh pecinta kuliner. Salah satunya Padmo. Warga asal Banjarmasin ini mengakui rasa mandai kaya dengan rempah.
“Kebetulan saya tadi mesan Nasi Mandai Ayam Tanak, nasinya gurih, kuah santan mandai dan ayamnya ngeblend dengan pas, plus sambalnya yang maknyoss, perpecto,” ungkap Padmo.
Ungkapan senada juga diuratakan Sani, warga Hulu Sungai Selatan. Dia malah merasa bernostalgia saat mencicipi Nasi Mandai.
“Tadi mesan Nasi Mandai Ayam Lamak, jadi kaingatan lawan kuitan (teringat orangtua), dahulu pas di kampung mama sering menggoreng mandai. Di sini Mandai goreng kering diberi toping ayam yang empuk, juga ada sepat kering gurih, nyaman banar,” ucapnya sambil mengacungkan jempol tangan.
Rahmadi warga Martapura menyampaikan, Nasi Mandai Ayam Tanak yang ia rasakan, mempunyai rasa yang unik.
“Membuat lidah bergoyang, perut kenyang, pikiran senang,” ucapnya berseloroh sambil tertawa kecil.
Lain lagi dengan Rahma, ia mengaku sempat terharu saat menikmati hidangan Nasi Mandai Ayam Tanak.
“Ulun kada tahu jua, pas makan nasi Mandai ayam Tanak tadi, rasa dandaman Ulun lawan aruah mama rasa tasalurakan, asa lapang hati, himung tu nah kaya tadapat mama (saya tidak tahu juga, ketika makan nasi Mandai ayam Tanak tadi, rasa rindu dengan almarhumah mama terasa tersalurkan, hati lega, senang seperti bertemu dengan mama),” ungkapnya.