Riceknews.Id – Dalam rangka meningkatkan kualitas perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran di tingkat pendidikan dasar, Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus 1 Kabupaten Soppeng menggelar kegiatan sosialisasi bertajuk “Implikasi Permendikdasmen Nomor 7 Tahun 2025 dan Penerapan Koding, Kecerdasan Artifisial (K2A), serta Pendekatan Pembelajaran Mendalam dalam Kurikulum Satuan Pendidikan.”
Bertempat di SD IT Ar-Raihan, kegiatan ini dihadiri puluhan guru dari berbagai sekolah dalam lingkup Gugus 1, dan menghadirkan Muhammad Husni, S.Pd., M.Pd., Kabid Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng sebagai narasumber utama.
Transformasi Kurikulum: Dari Administratif ke Strategis
Dalam pemaparannya, Muhammad Husni menekankan pentingnya peran guru dalam menyikapi kebijakan kurikulum secara reflektif dan adaptif.
“Penyusunan kurikulum bukan sekadar tugas administratif, melainkan strategi untuk merespons perkembangan peserta didik dan tantangan global,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa Permendikdasmen No. 7 Tahun 2025 memuat arah baru dalam penugasan kepala satuan pendidikan sekaligus menegaskan pentingnya kurikulum yang disusun secara kolaboratif.
Pendekatan Deep Learning dan integrasi pelajaran seperti Koding dan Kecerdasan Artifisial (K2A) menjadi ciri khas utama dalam pengembangan kurikulum masa kini.
Membentuk Karakter dan Kompetensi Abad 21
Melalui pendekatan baru ini, kurikulum diharapkan mampu membentuk peserta didik yang berkarakter kuat dan memiliki kompetensi abad ke-21, sejalan dengan visi Profil Pelajar Pancasila.
Para peserta dibekali keterampilan praktis menyusun modul ajar berbasis Deep Learning, termasuk strategi memilih dimensi profil lulusan, perencanaan asesmen awal, proses, dan akhir pembelajaran yang lebih bermakna.
Dukungan Lintas Fungsi Pendidikan
Kegiatan ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh pendidikan daerah, antara lain:
- Drs. Jamal, M.Si., Koordinator Wilayah UPT Pendidikan Kecamatan Lalabata
- Drs. Sudirman, S.Sos., Pengawas Gugus 1 Kabupaten Soppeng
- Abdul Asis, S.Pd.I., Ketua Gugus 1 Kabupaten Soppeng
- Faisal Bakhtiar, S.Pd., Kepala SD IT Ar-Raihan
Kolaborasi lintas fungsi ini menjadi cerminan sinergi nyata dalam mengawal transformasi pendidikan di level satuan pendidikan.
KKG sebagai Ruang Strategis Transformasi
Antusiasme tinggi peserta terlihat dalam sesi diskusi interaktif, di mana para guru menyampaikan ide-ide kritis dan pengalaman praktis terkait penerapan kurikulum berbasis regulasi terbaru.
Abdul Asis, selaku Ketua Gugus 1, menegaskan bahwa KKG kini bukan hanya forum pengembangan kompetensi guru, tetapi juga wadah strategis untuk menerjemahkan kebijakan nasional menjadi praktik pembelajaran yang berdampak langsung di kelas.
“Dengan pemahaman yang kuat dan dukungan kolaboratif, guru dapat menjadi agen perubahan di sekolah masing-masing,” tegasnya.
Harapan: Guru sebagai Agen Transformasi
Melalui kegiatan ini, diharapkan para guru mampu menjadikan kebijakan pendidikan sebagai peluang untuk berinovasi dalam pembelajaran, menjembatani kebutuhan peserta didik dengan perkembangan zaman, serta memperkuat posisi satuan pendidikan dalam mendukung Indonesia Emas 2045.
Pewarta: Taufik