Riceknews.id – Isu kesenjangan ekonomi serta minimnya akses modal dan pelatihan di Kabupaten Banjar menjadi sorotan utama yang perlu diatasi pemerintah daerah dalam periode kepemimpinan 2025-2029.
Bupati Banjar, Saidi Mansyur, mengungkapkan empat isu penting berdasarkan hasil survei Indeks Harmoni Indonesia (IHI) oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, meliputi dimensi ekonomi, sosial, budaya, dan keberagamaan.
“Hasil survei Indeks Harmoni Indonesia (IHI) untuk Kabupaten Banjar terhadap empat dimensi (ekonomi, sosial, budaya, dan keberagamaan) menunjukkan nilai yang baik, kecuali pada dimensi ekonomi,” ujar Saidi dalam sambutannya di acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di Ballroom Hotel Rodhita Banjarbaru, Kamis (15/5/2025).
Saidi menjelaskan lebih lanjut bahwa isu ekonomi di Kabupaten Banjar mendapatkan status “cukup” dalam survei tersebut, terutama disebabkan oleh adanya kesenjangan ekonomi serta keterbatasan akses terhadap modal dan pelatihan bagi masyarakat.
“Hal ini menjadi catatan penting yang perlu kita rumuskan dalam RPJMD,” lanjutnya.
Ia menambahkan, survei IHI juga memberikan rekomendasi upaya yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banjar dalam menangani isu ekonomi tersebut.
“Rekomendasinya adalah program pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis UMKM, bantuan modal usaha produktif untuk keluarga rentan ekonomi, serta pelatihan kewirausahaan dan literasi keuangan,” tambahnya.
Meskipun demikian, usai acara dan saat dikonfirmasi lebih lanjut mengenai isu tersebut, Saidi menjelaskan bahwa hasil penilaian terkait isu ekonomi tersebut hanya menjadi perhatian bagi pemerintah daerah.
“Kalau kondisi ekonomi secara absolut di tempat kita sebenarnya cukup bagus, tapi hasil survei ini menjadi perhatian kita saja,” singkatnya.
Pewarta: Haris Pranata
Editor: Hendra