Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar digelar dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Zalecha Martapura, Rabu (17/4/2024).
Berlangsung di ruang Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar, RDP dihadiri Ketua Komisi IV Gusti Abdurrahman dan anggota Komisi IV dan membahas kekosongan dokter spesialis jantung di RSUD Ratu Zalecha Martapura.
“Kemarin ada penggantinya tapi dokter spesialis penyakit dalam. Nah, kami katakan urusan penyakit jantung dengan dalam itu beda kompetensinya. Lalu, mereka mengusulkan ke Kementerian yang mana untuk mendapatkan mereka cukup sulit,” ungkap Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar Gusti Abdurrahman.
Sementara, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Zalecha Martapura, Arief Rahman mengatakan, kekurangan dokter spesialis jantung di Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Zalecha Martapura dikarenakan dokter yang ada tengah menjalani pendidikan selama 6 bulan.
”Dokter jantung kita sedang pendidikan rehabilitasi jantung untuk peningkatan kompetensi dokter spesialis jantung selama 6 bulan” ujarnya.
Arief Rahman bilang, pendidikan yang ditempuh dokter jantung di rumah sakit yang dipimpinnya, berdampak pada pelayanan khususnya terkait penyakit jantung.
”Karena waktu nya lumayan lama sehingga membuat terganggu pelayan penyakit jantung, yang tidak bisa di handle oleh dokter penyakit dalam,” jelas Arief Rahman.
Untuk tetap melayani layanan penyakit jantung, pihak RSUD Ratu Zalecha Martapura, untuk sementara meminta bantuan ke Rumah Sakit Idaman Banjarbaru, sambil menunggu surat izin dari Kemenkes.
”Saat ini, kita juga sedang menunggu dari kementerian kesehatan turun nya SIP. Kita minta bantuan dokter jantung dari Rumah Sakit Idaman. Nanti apabila sudah terbit surat tugasnya, setiap selasa akan menggantikan dokter yang sedang pendidikan tersebut,” pungkasnya.