Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar melalui Bidang Sumber Daya Air (SDA) melakukan mitigasi (pencegahan) bencana banjir sejak dini.
“Kami telah menormalisasi sungai sejak tahun lalu, yaitu pembersihan sungai seperti ranting atau sampah. Agar aliran sungai kecil tidak tersumbat dan meluap yang mengakibatkan banjir,” ucap Kepala Bidang (Kabid) SDA, Andri Yunan Pratama, Rabu (23/10/2024).
Pasalnya daerah permukiman yang terdampak banjir, berdekatan dengan saluran sungai kecil yang fungsinya sudah tidak optimal. Hal ini menjadi salah satu penyebab banjir dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem nanti.
Kemudian penanganan saluran pembuangan air di perkotaan juga termasuk fokus mereka dalam mitigasi potensi banjir.
“Saluran pembuangan terdekat ada di wilayah Martapura, yaitu Handil Jepang. Jadi di sekitar Handil Jepang kami tambahkan beberapa saluran sodetan agar pembuangan limpasan air semakin cepat. Ini hanya dalam ruang lingkup sungai,” imbuhnya.
Perlu diketahui, sodetan merupakan aliran air buatan agar mengalihkan sebagian atau seluruh aliran air banjir. Limpasan air yang mengalir di atas permukaan daratan akibat tidak dapat diserap oleh tanah, vegetasi, atau cekungan.
Andri melanjutkan, pihaknya memiliki dua jenis pelaksanaan dalam perkotaan agar mencegah banjir.
“Ada normalisasi melalui pembersihan saluran drainase dan rehabilitasi,” lanjutnya.
Mereka juga mempunyai Tim Operasional Pemeliharaan (OP) Aliran Air agar selalu menjaga saluran tetap optimal.
“Tim OP biasanya dibagi menjadi tiga kelompok dengan total sekitar 35 anggota,” jabar Andri.
“Tim ini fungsinya berdasarkan kebutuhan di lokasi saluran air agar tetap optimal, secara mobile (bebas) dapat melayani kapan saja dan dimana saja tergantung permintaan. Namun, kami saat ini berfokus di wilayah perkotaan Martapura,” pungkasnya.
Pewarta: Haris Pranata
Editor: Hendra