Riceknews.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar mulai menghitung secara mandiri Indeks Ketahanan Daerah (IKD) atau angka ukur kemampuan daerah dalam menanggulangi bencana.
Dalam Rakor Perhitungan Mandiri Indeks Ketahanan Daerah tahun 2025 di Hotel Roditha Banjarbaru, Kamis (24/7/2025), Sekda Banjar, Mokhamad Hilman mengatakan, IKD sangat terkait dengan Indeks Risiko Bencana (IRB).
“Secara teknis, ketika nilai IKD meningkat maka nilai IRB akan menurun. Hubungan inilah yang menjadikan proses perhitungan IKD sangat strategis bagi pembangunan,” ujar Hilman saat membuka kegiatan rakor.
Hilman melanjutkan, terdapat 71 indikator sebagai alat ukur penghitungan IKD dan tujuh prioritas kebencanaan yang harus diperhatikan.
“Sebagai contoh, peningkatan skor kesiapsiagaan masyarakat sebesar 10 poin bisa menurunkan IRB hingga 5 poin. Ini adalah kalkulasi yang harus jadi bahan pertimbangan OPD (Organisasi Peringkat Daerah),” lanjutnya.
Ia menambahkan, beberapa indikator kritis seperti kapasitas evakuasi dan sistem peringatan dini masih menjadi tantangan. Menurutnya, peningkatan pada aspek itu akan sangat mendukung penurunan IRB yang saat ini menjadi salah satu Indeks Kinerja Utama (IKU) Bupati.
“Penurunan IRB adalah salah satu IKU Bupati. Artinya, dengan meningkatkan IKD melalui rakor ini, kami juga turut mendorong keberhasilan kinerja pemerintahan Kabupaten Banjar secara keseluruhan,” tambahnya.
Maka dari itu, perhitungan IKD menjadi proses krusial yang akan berpengaruh langsung terhadap kebijakan pembangunan.
“Kualitas data menjadi penentu utama dalam proses ini. Saya minta seluruh OPD memberikan data yang akurat, terukur, dan dapat dipertanggungjawabkan,” pungkasnya.
Pewarta: Haris Pranata
Editor: Hendra Lianor