Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Suka Makmur Desa Sungkai Baru, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar, menanam padi dengan sistem terapung di lokasi bekas tambang.

Penanaman uji coba ini difasilitasi PT Alianisa selaku pemilik lahan. Setidaknya 200 pot padi ditanam dari bantuan Dinas Petanian Banjar dan Kalsel, yang digelar Kamis (19/9) kemarin.

Turut hadir perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Kepala Dinas Pertanian Banjar Warsita, camat setempat, aparat desa, perwakilan PT Alianisa, dan para petani.

Anggota DPRD Kalsel, Ahmad Sarwani, mengapresiasi penuh inovasi padi apung tersebut, yang merupakan pertama di Kalsel.

“Penanaman padi apung dilakukan di lahan pasca-tambang. Berada di lahan milik PT Alianias seluas kurang lebih 10 hektare,” ujar Sarwani, Jumat (20/9/2024).

Politisi Partai NasDem itu menjelaskan, sebelum padi apung, lahan tersebut juga dimanfaatkan untuk budidaya ikan.

Menurutnya, hasil panennya cukup memuaskan. Empat kali panen, dengan hampir 5 ton ikan sekali panennya.

“Karena sukses budidaya ikan, lalu diuji coba penanaman padi apung. Mudah-mudahan dapat sukses panen dan menjadi lahan yang produktif bagi petani setempat,” papar Sarwani.

Lebih jauh ia menjelaskan, bahwa benih padi yang ditanam adalah varietas inpari nutri zinc.Varian ini diklaim punya kandungan zinc lebih tinggi dari varietas padi lainnya.

“Dari yang saya baca, padi ini dapat membantu mengatasi problem stunting,” tutur Sarwani.

Ia berharap, ke depannya kawasan ini menjadi percontohan bagi pengembangan ekonomi pertanian.

“Perhatian serius dari Pemkab Banjar dan Pemprov sangat perlu guna pengembangan pertanian, yang pada akhirnya dapat menguntungkan para petani,” pungkasnya.

Share.
Leave A Reply Cancel Reply
Exit mobile version