Riceknews.Id – Upaya pemerintah provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), termasuk bantuan dari pemerintah pusat, dalam mencegah dampak banjir akibat curah hujan tinggi, patut diapresiasi.
Hal ini merupakan wujud tanggung jawab pemerintah dalam memberikan rasa aman dan nyaman di tengah musim hujan yang menyebabkan banyak korban banjir di Kalsel, terutama di beberapa kabupaten.
Anggota DPRD Kalsel, Ahmad Sarwani, menyampaikan apresiasinya dalam rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi I DPRD Kalsel dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel.
Ia mengatakan bahwa pihaknya sangat menghargai upaya pemerintah daerah, terutama BNPB Pusat, yang terjun langsung membantu Kalsel dalam melakukan modifikasi cuaca.
“Kami sangat mengapresiasi pemerintah daerah, dalam hal ini BPBD Kalsel khususnya, dan juga BNPB Pusat yang ikut membantu dalam upaya memodifikasi cuaca guna mengurangi curah hujan,” ujar politisi NasDem ini.
Selain itu, Sarwani juga berharap agar evakuasi korban banjir di 4 kabupaten/kota yang mengalami situasi cukup parah pada banjir kali ini, seperti Kabupaten Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut, dan Banjarmasin, dapat dioptimalkan.
“Di antara hal yang paling penting perlu disiapkan kajian teknis yang melibatkan para pakar, juga grand desain penanggulangan bencana banjir di Provinsi Kalsel. Upaya lain adalah percepatan pembangunan waduk Riam Kiwa, serta pembangunan kanal buatan untuk memecah aliran Sungai Martapura,” imbuhnya.
Sarwani menambahkan, mengingat berbagai penanganan tersebut memerlukan dana yang tidak sedikit, perlu campur tangan dari pemerintah pusat.
“Hal ini tentu tidak lepas dari campur tangan pemerintah pusat. Masyarakat korban banjir tentu sangat berharap agar musibah yang hampir tiap tahun ini tidak lagi terjadi,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) telah dilakukan sejak 29 hingga 30 Januari 2025, dengan menaburkan garam dan kapur di langit Kalimantan Selatan.
OMK ini merupakan respons dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) setelah Gubernur Kalsel, H Muhidin, mengirimkan surat permohonan penanganan mitigasi bencana.
“OMC hanya mengurangi intensitas hujan dengan memindahkan ke lokasi yang lebih aman,” papar Direktur Sumber Daya Darurat (DSDD) BNPB, Agus Riyanto, Jumat (31/1/2025).
Prosesnya, tim menaburkan garam dan kapur tohor di atas langit yang masing-masing berfungsi mempercepat turunnya hujan ke daratan, dan membuyarkan awan yang berpotensi menimbulkan hujan deras.
“Dengan metode ini, intensitas hujan di daratan dapat ditekan,” jelas Agus.
Bahkan dalam pengembangan teknologi, BMKG secara khusus memiliki unit kerja di bawah deputi modifikasi cuaca.
“Efektivitas modifikasi cuaca ini dipercaya memiliki keberhasilan hingga 70 persen dan ini masih relevan untuk mitigasi bencana,” tutur Agus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Bambang Dedy Mulyadi, menambahkan bahwa langkah cepat dari BNPB ini sangat diapresiasi oleh pemerintah provinsi. “Semoga ikhtiar ini efektif mengurangi banjir di Kalsel,” kata Bambang.