Riceknews.Id – Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, secara resmi menetapkan Kraton Majapahit Jakarta sebagai pusat pelestarian dan pengembangan seni tari, musik, serta aksara Nusantara pada Sabtu (11/1/2025).
Penetapan tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Fadli Zon dalam kunjungannya ke lokasi yang digagas oleh Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono di Jalan Raya Hankam, Cipayung, Jakarta Timur.
Dalam sambutannya, Fadli Zon menegaskan bahwa Kraton Majapahit Jakarta merupakan simbol penting dalam upaya pelestarian budaya Nusantara.
“Kraton Majapahit ini adalah perwujudan pelestarian budaya Nusantara. Berdasarkan bukti sejarah, kebudayaan Indonesia adalah salah satu yang tertua di dunia,” ujarnya.
Fadli menambahkan bahwa identitas budaya Indonesia perlu ditemukan kembali.
“Kita harus menemukan kembali identitas kita sebagai bangsa dengan kebudayaan yang besar dan kaya. Apa yang dilakukan oleh Pak Hendropriyono dalam rekonstruksi Kraton Majapahit berdasarkan studi para ahli adalah suatu langkah yang luar biasa,” kata politisi Gerindra tersebut.
Lebih lanjut, Fadli Zon menjelaskan bahwa Kerajaan Majapahit adalah simbol kejayaan budaya Indonesia pada abad ke-13 hingga abad ke-15.
“Di Majapahit berkembang berbagai seni, termasuk seni tari. Bahkan, keris sebagai simbol identitas bangsa banyak dibuat pada masa itu. Ini adalah warisan budaya yang harus kita jaga,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Pangeran Cevi Yusuf Isnendar, Raja Banjar dari Kesultanan Banjar, menyatakan dukungannya terhadap pengajuan aksara honocoroko ke UNESCO.
“Tim yang dibentuk untuk ini dibiayai sepenuhnya oleh Keturunan Banjar, Jenderal Hendropriyono,” ujarnya.
Apresiasi dari Warga Banjar Kalimantan Timur
M. Irfan Fajrianur, tokoh masyarakat Banjar asal Kalimantan Timur, juga memberikan apresiasi atas peresmian Kraton Majapahit Jakarta.
“Kami sangat berterima kasih kepada Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono atas gagasannya membangun Kraton Majapahit Jakarta. Ini adalah modal penting bagi generasi penerus untuk lebih mengenal dan mencintai budaya Nusantara,” katanya.
Irfan juga mengungkapkan kebanggaannya atas kehadiran Pangeran Cevi dari Kesultanan Banjar dalam acara tersebut.
“Kami sebagai urang Banjar merasa bangga. Kehadiran Pangeran Cevi menjadi modal penting untuk memperkenalkan Kesultanan Banjar lebih jauh dan menjaga amanah budaya yang diwariskan,” tambahnya.
Kraton Majapahit Jakarta diharapkan tidak hanya menjadi pusat pelestarian kebudayaan yang merepresentasikan kejayaan masa lalu, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda untuk terus melestarikan warisan budaya Nusantara.