Pemanfaatan energi listrik melalui penerangan lampu bohlam pada budidaya buah naga, memberikan dampak luar biasa terhadap produktivitas pohon. Hal ini dirasakan Kelompok Petani Buah Naga Tani Makmur di Kecamatan Bati-bati Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan.
Sebelum mengimplementasikan konsep tersebut, perkebunan kelompok tani ini hanya panen pada musim tertentu dan kualitas buah pun tidak maksimal dengan ukuran kecil dan jumlah tidak banyak.
“Alhamdulillah, semenjak menggunakan penerangan untuk kebun buah naga ini, hasilnya jadi lebih produktif, buahnya juga bagus besar dan tebal” ungkap Ketua Kelompok Petani Buah Naga Tani Makmur, Suhardianto, Kamis (22/12/2022).
Dalam 1 Hektar lahan perkebunan Buah Naga yang menerapkan sistem Electrifying Agriculture, produksi yang biasanya 100 Kg kini naik dua kali libat atau 200 Kg sekali panen. Meningkatnya produksi tentunya berdampak juga terhadap penjualan yang turut naik dari Rp1,4 juta menjadi Rp3,5 juta dalam sekali panen.
Saat ini pun bisa panen hanya dalam jangka tiga bulan, termasuk buah naga yang berbuah di luar musim. Adapun harga jual Buah Naga saat ini rata-rata Rp.14ribu/kilogram.
Suhardianto
Perkebunan Buah Naga di Desa Kait-kait Kecamatan Bati-bati Kabupaten Tanah Laut, termasuk diawali oleh Suhardianto beberapa tahun lalu. Sejalan waktu dan kian banyaknya peminat buah segar ini, perkebunan Buah Naga Suhardianto tidak bisa memenuhi permintaan pasar lantaran produktivitas perkebunan saat itu belum sebanding.
Suhardianto yang niat terus mengembangkan perkebunannya, mengasah pengetahuannya terhadap budidaya buah naga dengan belajar secara otodidak dan mencoba strategi baru dengan konsep pemanfaatan energi listrik yang dipelajari dari konten media sosial, alhasil upaya yang dijalankan dan dibagikan bersama anggota Tani Makmur kini membuahkan hasil.
Melihat potensi Kelompok Petani Buah Naga Tani Makmur yang memanfaatkan energi listrik dalam perkebunan mereka, PLN dengan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) memberikan bantuan kemudahan pemasangan jaringan listrik dan bohlam.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Muhammad Joharifin, mengatakan bahwa pihaknya siap mendukung kemajuan petani dengan beralih menerapkan pertanian modern melalui Electrifying Agriculture.
“Kami siap mendukung pengembangan sektor pertanian modern melalui program Electrifying Agriculture, hal ini terbukti dapat memberi manfaat peningkatan terhadap budidaya buah naga sehingga mampu memberikan kesejahteraan dan memberikan harapan baru bagi petani buah naga,” tuturnya.
Program Electrifying Agriculture PLN diharapkan membawa pertanian Indonesia semakin maju, modern dan mandiri.
“Kami berharap program ini bisa menyokong sektor pertanian nasional, serta membawa kesejahteraan bagi para petani,” tutupnya.